klik

Selasa, 31 Juli 2012

Pure Gift

Pure Grit...



Perhaps it's a character trait.

Stubbornness?

Tenacity?

Gritty Determination?

Whatever it is, you'll need it to survive the crises
thrown at you in the Internet business.

Several times over the past few days as my business
floundered on the rocks of Apache config files, I
wondered if I should be doing something else...

...anything else!

But, having been online for about six years, I knew
the server would eventually splutter into life and
the show would go on.

That's one of the great things about the Internet...
by its very design, it's virtually indestructible.

Sure enough. The web-pages started to be churned out
a few hours ago. :-)

I can send email, but not receive it. :-(

...but who needs email anyway...

...it saves hitting the "delete" button three hundred
times a day ;-)

Pulling The Rug From Under Affiliates...

A major concern of mine for people who only earn money from associate programs is that the rug can be pulled out from under you. It's all very well building excellent mini sites and making sure pages score highly in the search engines. But what happens if the associate program closes? What if the affiliate program commissions are changed such that you earn $0.25 per click instead of $0.50... but you know all your pay per click campaigns are only profitable if you earn over $0.35 per click? Nightmare! Here's a very real example which I received a few days ago from c2it, the Citibank-backed person-to-person payment system (kind of like PayPal)...

Niche It, Niche It Good!

A second key to online success is to work the small,
profitable niche's.

I'll give you an example.

I wanted to buy a DVD player. Yes, I'd held out long
enough and was ready to embrace the "new" technology!

BUT, I didn't want another box under my TV. So I
went looking for a DVD/VCR combo.

I found one I liked and took it home from the store.

I'm a happy bunny. The Lord Of The Rings is just
spectacular! :-)

OK, back to the niche.

If you search Google for "home business" (without typing
the quotes) you get 6.8 Million results.

If you search Google for "DVD VCR combo" (without typing
the quotes) you get 61,000 results.

Now, if you earn 2% per sale on a $400 DVD/VCR combo
from your local electrical retailers website, that's $8
per sale.

And there's very little competition.

Work the Niche :-)

I recommend Mini Site Profits by Phil Wiley for learning
about cashing in on mini sites...

Key To Retiring Early


I was reading Web Gold by Terry Dean last week and he mentioned how residual income is a key to success for many people. It's easy to see how Terry's right. If you have a job, you have to keep working to earn money. If you have a business, you have to keep selling to earn money. But, if you sell a product through recurring billing, or if you sell products as an affiliate and earn residual income, you can reach a level of success which will enable you to stop working! For as long as the person buys the product, you take a slice of the revenue. Even if you sold to them five years ago. Of course, if you're an affiliate, you have the same risks that the merchant may go broke. And if you're the merchant, you still have to provide the service which the customers are paying monthly for, and provide customer support. But the fact is that building a residual sales income will provide greater stability and revenue than making continuous sales. Try to build a residual income stream into your business, and let me know how you get on :-) By the way, I've got tons of great info from Terry's site...

Comission Stolen

Some people doubt that commission stealing is a problem. It is. Clickbank have taken steps to plug the leaks in their system according to Allan Gardyne's latest newsletter. If you're an affiliate and not subscribed to Allan's newsletter, you're missing the best newsletter in the field...it's free... http://www.AssociatePrograms.com/ I'm glad ClickBank are moving in the right direction because I had a commission deliberately stolen from right under my nose! How do I know? Easy. I'm the ONLY affiliate for a product I endorsed recently. But, when I sent my announcement, a sale appeared from a SECOND affiliate username. The person had changed my affiliate link to their own so that they could pocket the commission I was due. That's bad karma folks. Even if stealing commissions was the easiest thing in the world to do, it still doesn't make it right. We recently discussed the different software solutions to preventing commission theft at: http://www.scamfreezone.com/forum/config.cgi?read=3217.
To get your free copy of his Internet Success
Newsletter

Sekilas tentang Geologi

Geologi adalah ilmu yang mempelajari mengenai batuan secara mendatail dan mendalam Untuk masuk ke dalam ilmu geologi yang lebih kompleks diperlukan bekal pengetahuan mengenai keadaan alam bumi seperti yang kita lihat dalam kehidupan sehari-hari kita. Gempa bumi, tsunami, tanah longsor, badai angin topan, dan banyak lagi jenisnya merupakan hasil atau produk dari proses yang dapat dipelajari pada ilmu geologi yang lebih spesifik lagi.

Prinsip utama metode penelitian geologis adalah melaksanakan pengamatan di lapangan terhadap consecutive stratification of rocks (komposisi batu-batuan dan tanah keras dalam susunan yang berlapis-lapis di mana lapisan demi lapisan terjadi atau terbentuk secara berurutan) yang disebut juga stigraphy, mengamati secara dekat bentuk atau raut dari batu-batuan tersebut (tectonics), komposisinya (petrography), dan usianya yang relatif berdasarkan fosil hewan atau tumbuh-tumbuhan yang terkandung di dalam lapisan tanah (palaeontology).

Maka untuk lebih mengenal ilmu Geologi  maka diadakanlah praktikum lapangan ini yang bertujuan  untuk mengasah keterampilan dalam melakukan navigasi darat yang berperan sangat penting dalam penentuan arah dan titik koordinat dari suatu sampel batuan serta untuk melatih fisik dan mental praktikan dalam menjalani kuliah lapangan Geologi dasar.

Kalimat Penutup Skripsi

Penelitian – penelitian yang dilakukan telah menunjukkan banyak anomali – anomali cuaca dimana hal ini banyak didapatkan dari data-data yang telah dihimpun dan didata secara statistic hal ini kemudian dijadikan dasar untuk mengetahui pola persebaran curah hujan dan kaitannya dengan fase bulan . Meski belum dapat disimpulkan secara empiris bahwa curah hujan benar – benar berpengaruh dengan cuaca namun perlu diadakan penelitian lebih lanjut yang dapat membuat kita lebih yakin dan memahami apakah curah hujan berpengaruh secara langsung terhadap fase bulan . Meski pada dasarnya , jika kita mengetahui pola persebaran curah hujan dan kaitannya dengan fase bulan maka kita dapat menentukan dan merencanakan berbagai kegiatan yang dapat dipengaruhi oleh curah hujan seperti hal nya masa penanaman pada suatu lahan tanam . Selain itu kita juga dapat mengentisipasi berbagai bahaya dan bencana yang dapat timbul akibat curah hujan yang berlebihan seperti banjir,tanah longsor dan lain sebagainya.

Tentang basalt

BASALT adalah batuan beku vulkanik, yang berasal dari hasil pembekuan magma berkomposisi basa di permukaan atau dekat permukaan bumi. Biasanya membentuk lempeng samudera di dunia. Mempunyai ukuran butir yang sangat baik sehingga kehadiran mineral mineral tidak terlihat. Basalt adalah umum ekstrusif batuan vulkanik . Biasanya berwarna abu-abu menjadi hitam dan halus karena pendinginan yang cepat dari lava pada suhu permukaan.. Menurut definisi resmi , basal didefinisikan sebagai batuan beku aphanitic yang mengandung, volume, kurang dari 20% kuarsa dan kurang dari 10% feldspathoid dan di mana setidaknya 65% dari felspar dalam bentuk plagioklas.

Batuan Basalt lazimnya bersifat masif dan keras, bertekstur afanitik, terdiri atas mineral gelas vulkanik, plagioklas, piroksin. Amfibol dan mineral hitam. Kandungan mineral Vulcanik ini hanya dapat terlihat pada jenis batuan basalt yang berukuran butir kuarsa, yaitu jenis dari batuan basalt yang bernama gabbro.

TYPE BASALT : Berdasarkan komposisi kimianya, basalt dapat dibedakan menjadi dua tipe, yaitu basalt alkali dan basalt tholeitik. Perbedaan di antara kedua tipe basalt itu dapat dilihat dari kandungan Na2O dan K2O. Untuk konsentrasi SiO2 yang sama, basalt alkali memiliki kandungan Na2O dan K2O lebih tinggi daripada basalt tholeitik.

KOMPOSISI KIMIAWI Al2O3,SiO2, TiO2, K2O, MnO2, MgO, CaO

CIRI BASALT : Secara petrografi, basalt alkali mengandung fenokris olivin, titanium-augit, plagioklas dan oksida besi, serta nephelin. Sedang basalt tholeitik mengandung plagioklas-Ca, augit subkalsik, pigeonit (piroksin miskin Ca), gelas antar kristal (interstitial glass) dan struktur saling tumbuh kuarsa-feldspar. Basalt tholeitik adalah tipe basalt yang lewat jenuh (oversaturated) dengan silika, sedang basalt alkali bersifat underaturated dengan silika yang ditunjukkan dengan kehadiran nepheline.

PEMBENTUKAN BASALT : Basalt alkali khas dijumpai di daerah kerak benua yang terangkat berbentuk kubah (updomed continental crust) dan kerak benua yang mengalami rifting (rifted continental crust), dan pulau-pulau oseanik seperti Hawai.
Basalt tholeitik khas dijumpai di lantai samudera, atau sebagai lava ekstrusi yang sangat besar sehingga membentuk plateau di kerak benua, contohnya Deccan Trap di India.

KEGUNAAN BASALT : Basalt kerap digunakan sebagai bahan baku dalam industri poles, bahan bangunan / pondasi bangunan (gedung, jalan, jembatan, dll) dan sebagai agregat.

Umur bumi menurut mereka

  Mempertimbangkan apa yang yang dikatakan Alkitab bahwa Adam diciptakan pada hari ke enam dari keberadaan planet kita, kita dapat menentukan berapa kira-kira umur bumi berdasarkan Alkitab dengan memperhatikan detil kronologi umat manusia. Tentunya ini mengasumsikan bahwa catatan kitab Kejadian adalah akurat, dan ke enam hari penciptaan yang disebutkan dalam Alkitab adalah secara harafiah masing-masing 24 jam, dan bahwa tidak ada kekosongan kronologi yang tidak dapat dijelaskan.

Silsilah-silsilah yang dicantumkan dalam Kejadian pasal 5 dan 11 memberitahukan pada umur berapa Adam dan keturunannya melahirkan generasi-generasi berikutnya secara berurutan mulai dari Adam sampai Abraham. Dengan menentukan di mana secara kronologis Abraham berada dalam sejarah. dan dengan menambahkan umur-umur yang disebut dalam Kejadian 5 dan 11, nyatalah bahwa Alkitab mengajarkan bahwa umur bumi berkisar sekitar 6.000 tahun, lebih atau kurang beberapa ratus tahun.

Bagaimana dengan angka 4,6 milyar tahun yang diterima oleh kebanyakan ilmuwan sekarang dan yang diajarkan di kebanyakan institusi akademis sebagai umur bumi? Umur ini secara utama didasarkan pada dua tehnik penanggalan: penanggalan secara radiometrik dan penanggalan secara geologis. Para ilmuwan yang mendukung umur bumi-muda (sekitar 6.000 tahun) bersiteguh bahwa penanggalan secara radiometrik memiliki kelemahan karena didasarkan pada sejumlah asumsi yang salah, sementara penanggalan secara geologis cacat karena mempergunakan logika yang berputar. Lebih dari itu, mereka menunjuk pada pembuktian ketidakbenaran dari mitos tuanya umur bumi seperti salah pengertian bahwa stratifikasi, proses pembentukan fosil, dan permata, batu bara, minyak, stalaktit, stalagmit, dll memakan waktu yang panjang untuk terjadi. Dan akhirnya para pendukung umur bumi-muda menunjukkan bukti-bukti positif untuk umur bumi-muda sebagai ganti umur bumi-tua yang mereka buktikan ketidakbenarannya. Para ilmuwan pendukung umur bumi-muda mengakui bahwa saat ini mereka masih minoritas secara jumlah namun bersikeras bahwa jumlah mereka akan makin bertambah seiring dengan bertambahnya jumlah ilmuwan yang menganalisa ulang bukti-bukti yang ada dan lebih mencermati paradigma umur bumi-tua yang sekarang ini diterima.

Pada akhirnya umur bumi tidak dapat dibuktikan. Apakah 6.000 tahun atau 4,6 milyar tahun –kedua pandangan ini (dan pandangan-pandangan lain) bergantung pada iman dan asumsi-asumsi. Mereka yang berpegang pada 4,6 milyar tahun percaya bahwa metode-metode seperti penanggalan radiometrik dapat diandalkan, dan tidak ada sesuatupun yang terjadi dalam sejarah yang dapat mengganggu runtuhnya radioisotop secara normal. Mereka yang berpegang pada 6.000 tahun percaya bahwa Alkitab itu benar adanya, dan faktor-faktor lain bertanggung jawab untuk menjelaskan apa yang “kelihatannya” sebagai umur bumi, seperti misalnya banjir global, atau Allah menciptakan alam semesta dalam keadaan yang “kelihatannya” berumur sangat tua. Sebagai contoh, Allah menciptakan Adam dan Hawa sebagai manusia dewasa. Kalau dokter memeriksa Adam dan Hawa pada hari penciptaan mereka, dokter akan memperkirakan bahwa mereka berumur 20 tahun (atau berapapun kelihatannya umur mereka) – padahal faktanya Adam dan Hawa berumur kurang dari satu hari. Apapun alasannya selalu ada alasan yang baik untuk percaya pada Firman Tuhan dibandingkan dengan kata-kata dari para ilmuwan ateis dengan agenda evolusi.

Penelitian Nasa tentang curah hujan

Menurut salah satu peneliti NASA “Para astronom mengidentifikasi delapan fase bulan yang berbeda sesuai dengan bentuknya .Pada pemamaparannya menggambarkan bulan dalam fase-fase tertentu . Saat bulan berada di antara Matahari dan Bumi, hasilnya adalah fase bulan baru  dan ketika Bumi muncul antara Bulan dan Matahari, hasilnya adalah fase bulan purnama. Bulan membutuhkan sekitar 29 hari untuk menyelesaikan ½ bulan siklus,jadi durasi antara dua fase bulan yang berlawanan sekitar 14 ¾ hari .

Terdapat berbagai pengetahuan tentang cuaca yang terakumulasi di banyak belahan dunia  terakumulasi selama berabad-abad di banyak sehubungan munculnya berbagai fase bulan dan kaitannya dengan cuaca. Beberapa dari mereka adalah "Dua bulan dalam satu bulan membawa hujan yang baik", "Jika bulan baru menjelang bulan tua di dikahir fase, maka cuaca mungkin dapat diterka"," ketika bulan tertutup maka akan turun hujan segera "," ketika terdapat bintik dihujan maka pertanda akan turun salju "," Ada kemungkinan curah hujan lebih tinggi sekitar hari bulan baru ",". Ada kemungkinan suatu curah hujan lebih rendah sekitar hari penuh bulan ",". Jjika ada hujan pada saat bulan baik maka kemungkinan terdapat sesuatu yang baik dimana bulan berikut akan menjadi basah ", dan"jika tidak ada hujan pada saat bulan baru maka kemungkinan akan ada hal buruk yang menimpa, dimana kemudia akan terdapat suatu kekeringan  ".

Minggu, 29 Juli 2012

Batuan Sedimen


BATUAN SEDIMEN

Batuan sedimen adalah batuan yang terbentuk dari pecahan atau hasil abrasi dari sedimen, batuan beku, metamorf yang tertransport dan terendapkan kemudian terlithifikasi.

Ada dua tipe sedimen yaitu: detritus dan kimiawi. Detritus terdiri dari partikel-2 padat hasil dari pelapukan mekanis. Sedimen kimiawi terdiri dari mineral sebagai hasil kristalisasi larutan dengan proses inorganik atau aktivitas organisme. Partikel sedimen diklasifikasikan menurut ukuran butir, gravel (termasuk bolder, cobble dan pebble), pasir, lanau, dan lempung. Transportasi dari sedimen menyebabkan pembundaran dengan cara abrasi dan pemilahan (sorting). Nilai kebundaran dan sorting sangat tergantung pada ukuran butir, jarak transportasi dan proses pengendapan. Proses litifikasi dari sedimen menjadi batuan sedimen terjadi melalui kompaksi dan sementasi.

Batuan sedimen dapat dibagi menjadi 3 golongan:

1. Batuan sedimen klastik à terbentuk dari fragmen batuan lain ataupun mineral

2. Batuan sedimen kimiawi à terbentuk karena penguapan, evaporasi

3. Batuan sedimen organic à terbentuk dari sisa-sisa kehidupan hewan/ tumbuhan

Klasifikasi batuan sedimen klastik adalah berdasarkan besar butirnya, oleh karenanya digunakan skala Wentworth. Sedangkan untuk klasifikasi batuan sedimen kimiawi dilakukan berdasarkan matriks maupun fragmennya dengan klasifikasi dari Dunham, Embry-Klovan.

Batuan Metamorf


BATUAN METAMORF
Batuan metamorf adalah jenis batuan yang secara genetis terebntuk oleh perubahan secara fisik dari komposisi mineralnya serta perubahan tekstru dan strukturnya akibat pengaruh tekanan (P) dan temperature (T) yang cukup tinggi. Kondisi-kondisi yang harus terpenuhi dalam pembentukan batuan metamorf adalah:
· Terjadi dalam suasana padat
· Bersifat isokimia
· Terbentuknya mineral baru yang merupakan mineral khas metamorfosa
· Terbentuknya tekstur dan struktur baru.
Proses metamorfosa diakibatkan oleh dua factor utama yaitu Tekanan dan Temperatur (P dan T). Panas dari intrusi magma adalah sumber utama yang menyebabkan metamorfosa. Tekanan terjadi diakibatkan oleh beban perlapisan diatas (lithostatic pressure) atau tekanan diferensial sebagai hasil berbagai stress misalnya tektonik stress (differential stress). Fluida yang berasal dari batuan sedimen dan magma dapat mempercepat reaksi kima yang berlangsung pada saat proses metamorfosa yang dapat menyebabkan pembentukan mineral baru. Metamorfosis dapat terjadi di setiap kondisi tektonik, tetapi yang paling umum dijumpai pada daerah kovergensi lempeng.
Jenis-jenis metamorfosa adalah:
*Metamorfosa kontak à dominan pengaruh suhu
*Metamorfosa dinamik à dominan pengaruh tekanan
*Metamorfosa Regional à kedua-duanya (P dan T) berpengaruh
Fasies metamorfosis dicirikan oleh mineral atau himpunan mineral yang mencirikan sebaran T dan P tertentu. Mineral-mineral itu disebut sebagai mineral index. Beberapa contoh mineral index antara lain:
· Staurolite: intermediate à high-grade metamorphism
· Actinolite: low à intermediate metamorphism
· Kyanite: intermediate à high-grade
· Silimanite: high grade metamorphism
· Zeolite: low grade metamorphism
· Epidote: contact metamorphism
Pada prinsipnya batuan metamorfosa diklasifikasikan berdasarkan struktur. Struktur foliasi terjadi akibat orientasi dari mineral, sedangkan non-foliasi yang tidak memperlihatkan orientasi mineral. Foliasi merujuk kepada kesejajaran dan segregasi mineral-mineral pada batuan metamorf yang inequigranular.
Batuan metamorf befoliasi membentuk urutan berdasarkan besar butir dan atau berdasarkan perkembangan foliasi. Urut-urutannya adalah: slate à phyllite à schist à gneiss. Selain menunjukkan besar butir dan derajat foliasi urut-urutan ini juga menunjukkan kandungan mika yang semakin banyak dari kiri ke kanan. Salah satu ciri khas batuan metamorf yang dapat teridentifikasi adalah kenampakkan kilap mika.
Sedangkan, untuk batuan metamorf non-foliasi contohnya adalah marmer, kuarsit dan hornfels.

Klasifikasi Batuan Beku

KLASIFIKASI BATUAN BEKU
Pengelompokan atau klasifikasi batuan beku secara sederhana didasarkan atas tekstur dan komposisi mineralnya. Keragaman tekstur batuan beku diakibatkan oleh sejarah pendinginan magma, sedangkan komposisi mineral bergantung pada kandungan unsure kimia magma induk dan lingkungan krsitalisasinya.
Tekstur Batuan Beku
Beberapa tekstur batuan beku yang umum adalah:
1. Gelas (Glassy), tidak berbutir atau tidak memiliki Kristal (amorf)
2. Afanitik (fine grained texture), bebrutir sangat halus  hanya dapat dilihat dengan mikroskop
3. Fanerik (coarse grained texture), berbutir cukup besar sehingga komponen mineral pembentuknya dapat dibedakan secara megaskopis.
4. Porfiritik, merupakan tekstur yang khusus di mana terdapat campuran antara butiran-butian kasar di dalam massa dengan butiran-butiran yang lebih halus. Butiran besar yang bentuknya relative sempurna disebut Fenokrist sedangkan butiran halus di sekitar fenokrist disebut massadasar.
Secara ringkas, klasifikasi batuan beku dapat dinyatakan sebagai berikut:

Batuan Beku

BATUAN BEKU
Magma dapat mendingin dan membeku di bawah atau di atas permukaan bumi. Bila membeku di bawah permukaan bumi, terbentuklah batuan yang dinamakan batuan beku dalam atau disebut juga batuan beku intrusive (sering juga dikatakan sebagai batuan beku plutonik). Sedangkan, bila magma dapat mencapai permukaan bumi kemudian membeku, terbentuklah batuan beku luar atau batuan beku ekstrusif.

BATUAN BEKU DALAM
Magma yang membeku di bawah permukaan bumi, pendinginannya sangat lambat (dapat mencapai jutaan tahun), memungkinkan tumbuhnya kristal-kristal yang besar dan sempurna bentuknya, menjadi tubuh batuan beku intrusive. Tubuh batuan beku dalam mempunyai bentuk dan ukuran yang beragam, tergantung pada kondisi magma dan batuan di sekitarnya. Magma dapat menyusup pada batuan di sekitarnya atau menerobos melalui rekahan-rekahan pada batuan di sekelilingnya.
Bentuk-bentuk batuan beku yang memotong struktur batuan di sekitarnya disebut diskordan, termasuk di dalamnya adalah batholit, stok, dyke, dan jenjang volkanik.
 Batholit, merupakan tubuh batuan beku dalam yang paling besar dimensinya. Bentuknya tidak beraturan, memotong lapisan-lapisan batuan yang diterobosnya. Kebanyakan batolit merupakan kumpulan massa dari sejumlah tubuh-tubuh intrusi yang berkomposisi agak berbeda. Perbedaan ini mencerminkan bervariasinya magma pembentuk batholit. Beberapa batholit mencapai lebih dari 1000 km panjangnya dan 250 km lebarnya. Dari penelitian geofisika dan penelitian singkapan di lapangan didapatkan bahwa tebal batholit antara 20-30 km. Batholite tidak terbentuk oleh magma yang menyusup dalam rekahan, karena tidak ada rekahan yang sebesar dimensi batolit. Karena besarnya, batholit dapat mendorong batuan yang di1atasnya. Meskipun batuan yang diterobos dapat tertekan ke atas oleh magma yang bergerak ke atas secara perlahan, tentunya ada proses lain yang bekerja. Magma yang naik melepaskan fragmen-fragmen batuan yang menutupinya. Proses ini dinamakan stopping. Blok-blok hasil stopping lebih padat dibandingkna magma yang naik, sehingga mengendap. Saat mengendap fragmen-fragmen ini bereaksi dan sebagian terlarut dalam magma. Tidak semua magma terlarut dan mengendap di dasar dapur magma. Setiap frgamen batuan yang berada dalam tubuh magma yang sudah membeku dinamakan Xenolith.
 Stock, seperti batolit, bentuknya tidak beraturan dan dimensinya lebih kecil dibandingkan dengan batholit, tidak lebih dari 10 km. Stock merupakan penyerta suatu tubuh batholit atau bagian atas batholit.
 Dyke, disebut juga gang, merupakan salah satu badan intrusi yang dibandingkan dengan batholit, berdimensi kecil. Bentuknya tabular, sebagai lembaran yang kedua sisinya sejajar, memotong struktur (perlapisan) batuan yang diterobosnya.
 Jenjang Volkanik, adalah pipa gunung api di bawah kawah yang mengalirkan magma ke kepundan. Kemudaia setelah batuan yang menutupi di sekitarnya tererosi, maka batuan beku yang bentuknya kurang lebih silindris dan menonjol dari topografi disekitarnya.
Bentuk-bentuk yang sejajar dengan struktur batuan di sekitarnya disebut konkordan diantaranya adalah sill, lakolit dan lopolit.
 Sill, adalah intrusi batuan beku yang konkordan atau sejajar terhadap perlapisan batuan yang diterobosnya. Berbentuk tabular dan sisi-sisinya sejajar.
 Lakolit, sejenis dengan sill. Yang membedakan adalah bentuk bagian atasnya, batuan yang diterobosnya melengkung atau cembung ke atas, membentuk kubah landai. Sedangkan, bagian bawahnya mirip dengan Sill. Akibat proses-proses geologi, baik oleh gaya endogen, maupun gaya eksogen, batuan beku dapt tersingka di permukaan.
 Lopolit, bentuknya mirip dengan lakolit hanya saja bagian atas dan bawahnya cekung ke atas.
Batuan beku dalam selain mempunyai berbagai bentuk tubuh intrusi, juga terdapat jenis batuan berbeda, berdasarkan pada komposisi mineral pembentuknya. Batuan-batuan beku luar secara tekstur digolongkan ke dalam kelompok batuan beku fanerik.
BATUAN BEKU LUAR
Magma yang mencapai permukaan bumi, keluar melalui rekahan atau lubang kepundan gunung api sebagai erupsi, mendingin dengan cepat dan membeku menjadi batuan ekstrusif. Keluarnya magma di permukaan bumi melalui rekahan disebut sebagai fissure eruption. Pada umumnya magma basaltis yang viskositasnya rendah dapat mengalir di sekitar rekahannya, menjadi hamparan lava basalt yang disebut plateau basalt. Erupsi yang keluar melalui lubang kepundan gunung api dinamakan erupsi sentral. Magma dapat mengalir melaui lereng, sebagai aliran lava atau ikut tersembur ke atas bersama gas-gas sebagai piroklastik. Lava terdapat dalam berbagai bentuk dan jenis tergantung apda komposisi magmanya dan tempat terbentuknya.

Pembentukan Batuan


PEMBENTUKAN BATUAN
Pembentukan berbagai macam mineral di alam akan menghasilkan berbagai jenis batuan tertentu. Proses alamiah tersebut bisa berbeda-beda dan membentuk jenis batuan yang berbeda pula. Pembekuan magma akan membentuk berbagai jenis batuan beku. Batuan sedimen bisa terbentuk karena berbagai proses alamiah, seperti proses penghancuran atau disintegrasi batuan, pelapukan kimia, proses kimiawi dan organis serta proses penguapan/ evaporasi. Letusan gunung api sendiri dapat menghasilkan batuan piroklastik. Batuan metamorf terbentuk dari berbagai jenis batuan yang telah terbentuk lebih dahulu kemudian mengalami peningkatan temperature atau tekanan yang cukup tinggi, namun peningkatan temperature itu sendiri maksimal di bawah temperature magma.